Alamat : Paradayya, Kel. Banyorang, Kec. Tompobulu, Kab. Bantaeng

PROFIL PONDOK PESANTREN RIYADUS SHALIHIN



PROFIL
PONDOK PESANTREN RIYADUS SHALIHIN

Nomor Statistik         : 510073030019
Alama Lengkap         : Boronglaiya Desa.Bonto-Bontoa Kec. Tompobulu
                                             Kab. Bantaeng Prov. Sulawesi – Selatan
Tahun Berdiri            : 1432 H / 2011 M
Pendiri                      : Yayasan Pengkajian Al-Qur’an & Hadits ( YAPQAH )
Pimpinan                   : KH.M. NUH. KHAERUDDIN
Ciri Khas                    : Faham AHLUS-SUNNAH WALJAMAAH
                                           ( Menurut Manhaj Sahabat dan Salafus-Shalihin )


MUKADDIMAH

Pondok Pesantren Riyadus Shalhin –Yapqah didirikan oleh Yayasan Pengkajian Al-Qur’an dan Hadits (Yapqah) pada hari Rabu Tarikh 27-Rajab 1432 H bertepatan dengan Tanggal 29 Juni 2011 M di Desa Bonto-Bontoa Kec.Tompobulu Kab.Bantaeng.Desa Bonto-Bontoa pada awalnya adalah Desa Banyorang yang dimekarkan menjadi beberapa Desa dan Kelurahan.

Desa Bonto-Bontoa dipilih oleh Yapqah sebagai tempat berdirinya Pondok Pesantren Riyadus-Shalihin karena letaknya dianggap sangat strategis yang berada di perbatasan Kab. Bantaeng ( Butta Toa ) dengan Kab. Bulukumba dan Pasar Central Banyorang dipindahkan juga ke Desa ini.

Desa.Bonto-Bontoa terletak disebelah utara ibu kota Kab.Bantaeng ( Butta Toa ) yang jaraknya + 21 km dan terletak di kaki gunung Lompo Battang dengan iklim yang sangat sejuk dan sangat cocok untuk pendidikan pesantren.

A.     SELAYANG PANDANG SEJARAH BERDIRINYA PONDOK PESANTREN  
  RIYADUS SHALIHIN-YAPQAH BONTO-BONTOA
  Pondok Pesantren Al-Furqan-Yapqah Pusat Ereng-Ereng adalah cikal-bakal berdirinya Pondok Pesantren Riyadus Shalihin-Yapqah, karena sejak awal berdirinya pada tahun 1986.M sudah direncanakan untuk memisahkan antara pesantren putra dengan pesantren putri, untuk menghindari bercampurnya dan pergaulan bebas antara pria dan wanita yang diharamkan oleh Allah swt.

  Rencana dan niat suci tersebut sempat berlarut-larut dan tertunda dalam waktu yang cukup lama karena belum didapatkannya lokasi yang memadai dan dianggap strategis untuk dibangun sebuah pesantren.

B.    PROSES BERDIRINYA PONDOK PESANTREN RIYADUS SHALIHIN-YAPQAN
  Pada awal tahun 2008, KH.M.Nuh.Khaeruddin telah membeli tanah di batulabbu Kelurahan Gantarang keke seluas + 2,5 ha yang direncanakan diwakafkan kepada Yapqah untuk dibanguni Pondok Pesantren, namun belum bisa terlaksana karena pendiri Yapqah masih aktif di DPRD Bantaeng dengan jabatan sebagai Wakil Ketua DPRD.

Pada awal tahun 2009, KH.M.Nuh.Khaeruddin membeli lagi tanah di Boronglaiya Desa.Bonto-Bontoa Kec.Tompobulu seluas + 2 ha, lalu diwakafkan kepada Yapqah untuk dibanguni Pesantren Putra. ا ن شا ء ا لله ا لحمد لله dengan tersedianya lokasi yang dianggap memadai dan strategis tersebut, maka pada awal tahun 2010, rencana dan niat suci yang sudah lama tertunda itu, maka dengan inayah dan bantuan dari Allah Swt, dimulailah perencanaan pembangunan pesantren khusus putra tersebut.

  Pembangunan dimulai dengan membenahi sebuah Mushallah Kayu berukuran   5 x 5 m yang sudah lebih 10 tahun tidak pernah dipakai lagi shalat, kemudian dibangun rumah kyai (Pimpinan Pondok), dilanjutkan dengan pembangunan asrama darurat. Alhamdulillah seiring tahun berjalan, kini Pondok Pesantren Riyadus Shalihin telah mengalami perubahan di bidang pembangunan diantaranya sudah memiliki Masjid bantuan saudí arabiyah, ruang belajar, asrama dan MCK serta beberapa bangunan yang lain yang masih semi permanen.

       C.    PROSES PELAKSANAAN PENDIDIKAN
Bersamaan dengan telah tersedianya Mushallah kayu, Rumah Kyai dan Asrama sekalipun semuanya masih darurat dan sangat sederhana, kegiatan pendidikan dan proses belajar mengajar, pengajian dan kegiatan-kegiatan ibadah sudah berjalan/berlansung juga dengan menggunakan pasilitas apa adanya itu.

Pendidikan Formal langsung juga dimulai dengan membuka Diniyah Takmiliyah Awaliyah dan Diniyah takmiliyah Wustaa dengan menggunakan mushallah dan kolom rumah Kyai sebagai tempat belajar.

 Diniyah Takmiliyah inilah yang menjadi cikal-bakal berdirinya MTs dan Aliyah yang ada sekarang.

D. PENETAPAN TANGGAL BERDIRINYA/ HARI JADI PONDOK PESANTREN RIYADUS SHALIHIN-YAPQAH.
Pada tahun 2011, Yayasan Pengkajian Al-Qur’an dan Hadits ( Yapqah ) menetapkan berdirinya/ Hari jadi Pondok Pesantren Riyadus Shalihin-Yapqah. yaitu ;
Haru Rabu :        Tarikh 27 – Rajab – 1432 H    bertepatan dengan
                            Tanggal 29 – Juni – 2011 M

E.    PERKEMBANGAN SETELAH PENETAPAN TANGGAL BERDIRINYA
Selesai menetapkan berdirinya/hari jadi Pondok Pesantren Riyadus Shalihin dimulai pula berdirinya Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah-Yapqah dan kegiatan pembelajaran kepesantrenandilaksanakan di dalam masjid yang dibangun oleh yayasan Makkah Al-Mukarramah dan diresmikan pada tanggal 07 – Desember 2012 oleh Dr. Salim Bahammang, Ketua Pembangunan Masjid Sedunia Rabitah Alam Islamy, kemudian dibangunkan gedung belajar permanen untuk madrasah tsanawiyah dan Aliyah serta asrama santri yang dipakai sampai sekarang.

F.    KEGIATAN PENDIDIKAN DAN CIRI KHAS PONDOK
           1.    Pendidikan Formal
Pendidikan Formal terdiri atas :
a.    Madrasah Tsanawiyah-Yapqah
b.    Madrasah Aliyah-Yapqah
            2.    Pendidikan Non Formal/ Pendidikan Pesantren
a.    Bahtsul Kitab
b.    Tahfid/ Tafsir Al-Qur’an
c.     Muhadatsah ( Percakapan, Inggris , Arab Modern )
d.    Tahsin ( Aqidah, Ibadah dan Akhlak )
e.    Muhadarah , Khutbah
f.     Majelis Ta’lim
g.    Keterampilan
h.    Pramuka
i.      Bela diri/ olah raga.
 
3.    Data Santri dan Ustaz
Data Ustad/Ustadzah
No
Data Ustd/Ustadzah
Jumlah
Ustad
Ustadzah

19
17
36
                  
             Data Santri
No
Santri
Jumlah
Status
Putra
Putri


149

0

149
Mukim

Pola Pembinaan Santri
Pola Pembinaan Santri di Pondok Pesantren Riyadus Shalihin, sudah mulai tampil beda dengan pola pembinaan lama yang tidak relevan lagi dengan situasi, zaman tekhnologi dan globalisasi dewasa ini antara lain sebagai berikut :
a.    Banyak teori, kurang pengamalan/praktek,diubah menjadi banyak penghayatan dan lebih banyak praktek, terutama dalam bidang akidah, syariah dan akhlak.
b.    Menggunakan kitab-kitab kuning yang sudah berumur puluhan tahun yang lalu ( kecuali Al-Qur’an dan Assunnah ) dimana sudah sangat ketinggalan bahasa dan redaksinya sehingga sangat susah difahami isinya . Dialihkan sedikit demi sedikit kepada kitab-kitab moderen yang sama dimana bahasa dan redaksinya sesuai dengan zaman dan mudah difahami serta dihayati dan diamalkan.
c.     Dan lain-lain pola-pola yang harus dirubah sesuai dengan tuntutan zaman.

4.    Ciri Khas
Mengikuti dan Mengembangkan Faham AHLUS SUNNAH WAL-JAMAAH    
      ( Sesuai  Manhaj Sahabat dan Salafus-Shalihin )
.
G.   SUMBER DANA
1.    Hasil Kebun, Sawah dan Peternakan
2.    Toko Buku, ATK dan Foto Copy
3.    Zakat, Infaq dan Sadaqah
4.    Bantuan dari Pemerintah
5.    Sumber – sumber lain yang halal

H.   SARANA DAN PRASARANA
1.    Masjid Bantaun dari Saudi Arabiyah
2.    Gedung belajar  untuk Tsanawiyah dan Aliyah
3.    Asrama Santri
4.    Kantin
5.    Lapangan olahraga
6.    MCK
7.    Rumah Kyai ( Semi Permanen )

I.    INTAHAA
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CARI ARSIP BERITA

Informasi Penting

Arsip Berita

Arsip Berita

VIDEO / YOUTUBE

Total Tayangan Halaman

FOLLOWERS